Cara ekspor kapulaga dengan produksi yang besar, Indonesia memiliki peluang jual kapulaga ke luar negeri yang sangat potensial. Indonesia dapat memenuhi permintaan global akan kapulaga dengan mudah. Kapulaga memiliki permintaan yang tinggi di pasar internasional, terutama di negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
Tanaman kapulaga adalah jenis tanaman perdu yang tumbuh dengan baik di bawah naungan. Untuk pertumbuhannya yang optimal, kapulaga memerlukan tanah yang subur, gembur, dan memiliki sistem drainase yang baik.
Kondisi tanah seperti ini dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia dengan ketinggian di bawah 1000 meter di atas permukaan laut (dpl) dan curah hujan sekitar 2000-4000 mm per tahun, seperti yang dijelaskan oleh Rosihan Rosman, seorang peneliti di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat untuk ekspor kapulaga, pada hari Selasa (26/5) di Bogor.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Fadjry Djufry, kapulaga adalah tanaman asli Indonesia yang terdiri dari dua jenis, yaitu kapulaga lokal dan kapulaga sabrang dari India. Namun pada jual kapulaga ke luar negeri, mayoritas petani cenderung memilih untuk menanam jenis lokal. Kapulaga memiliki siklus hidup yang panjang dan dapat dipanen hingga empat kali dalam setahun, dengan jumlah produksi buah yang terus meningkat setiap tahunnya.
Kapulaga memiliki berbagai kegunaan, termasuk sebagai bahan dalam obat-obatan, rempah-rempah, bahkan kosmetik. Oleh karena itu, tanaman ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi komoditas ekspor penting, terutama ke negara-negara seperti Timur Tengah, Mesir, dan India.
Ekspor kapulaga telah meningkat signifikan, mencapai 6.248 ton atau setara dengan hampir 8 juta dolar Amerika. Di dalam negeri, kapulaga masih memiliki permintaan yang tinggi karena digunakan dalam industri makanan, minuman, dan farmasi. Harganya berkisar antara Rp 90.000 hingga Rp 110.000 per kilogram, seperti yang diungkapkan oleh Rosihan.
Kementerian Pertanian terus mendorong kapulada ekspor pada komoditas perkebunan ini. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa sektor perkebunan kini menjadi andalan dalam ekspor pertanian. Upaya untuk meningkatkan ekspor ini mencakup pemanfaatan teknologi di seluruh rantai produksi, efisiensi biaya produksi, dan peningkatan daya saing melalui modernisasi.
Rosihan juga memberikan panduan mengenai cara budidaya kapulaga yang direkomendasikan, dimulai dari pemilihan bibit berkualitas. Bibit dapat diperoleh melalui generatif, yaitu dengan menanam biji, atau vegetatif, yaitu dengan menggunakan anakan. Perbanyakan generatif dengan biji memerlukan waktu lebih lama, sehingga biasanya lebih disarankan untuk menggunakan perbanyakan vegetatif melalui anakan yang sudah mencapai tinggi 30-50 cm dan dalam kondisi sehat.
Selama masa pertumbuhannya, tanaman kapulaga memerlukan naungan, sehingga perlu dipersiapkan pohon pelindung seperti sengon, kelapa, atau petai sebelum menanamnya. Jarak tanam yang disarankan adalah 1 x 2 meter, 1,5 x 2 meter, atau 1 x 2,5 meter, dengan lubang tanam berukuran 30x30x30 cm. Pupuk kandang sebanyak 0,5 kg per lubang tanam diberikan setelah tanah dicampur.
Pemupukan penting untuk jual kapulaga ke luar negeri guna meningkatkan kesuburan tanah, dengan pupuk organik diberikan sekitar tanaman pada awal tanam. Selain itu, pupuk anorganik dengan dosis 40 g urea dan 40 g TSP juga dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan hara selama pertumbuhannya.
Pemeliharaan tanaman kapulaga melibatkan penyiraman, penyulaman, penyiangan, pengemburan, dan pemupukan. Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik.
Penyiraman perlu dilakukan saat tanaman masih muda dan kondisi cuaca kering. Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta bersaing dalam penyerapan unsur hara tanah. Penggemburan dilakukan untuk memungkinkan pertumbuhan akar yang baik, terutama untuk ekspor kapulaga selama musim hujan.
Pemanenan kapulaga dapat dilakukan setelah tanaman berusia 1,5-2 tahun hingga usia 10-15 tahun. Buah kapulaga berbentuk bulat dengan diameter sekitar 1 cm dan tumbuh berkelompok di atas permukaan tanah, dengan jumlah sekitar 10-20 buah per kelompok. Buah yang telah dipanen perlu dipilah, dibersihkan dari kotoran, dan dicuci. Kemudian, buah tersebut dapat dijemur hingga kering di bawah sinar matahari. Proses pengolahan umumnya memakan beberapa hari, tergantung pada kondisi cuaca, dengan penjemuran berlangsung selama 4-5 hari dalam cuaca baik dan 6-8 hari dalam cuaca kurang baik atau musim hujan.
Ekspor Kapulaga Jawa
Jawa adalah salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan produksi kapulaga yang berkualitas. Kapulaga Jawa memiliki aroma dan rasa yang khas, sehingga memiliki daya tarik tersendiri di pasar internasional. Untuk meningkatkan ekspor kapulaga Jawa, perlu dilakukan promosi dan branding yang kuat agar produk ini semakin dikenal di seluruh dunia.
Ekspor Undername Kapulaga
Ekspor undername adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempermudah proses ekspor kapulaga. Dalam hal ini, perusahaan dapat bekerja sama dengan perusahaan undername yang memiliki izin ekspor. Ini adalah solusi efektif bagi perusahaan kecil atau pemula yang ingin memasuki pasar ekspor tanpa harus memiliki izin ekspor sendiri.
HS Code Ekspor Kapulaga
Dalam proses ekspor kapulaga, sangat penting untuk mengetahui HS code (Harmonized System code) yang sesuai. HS code ini akan membantu dalam proses pengiriman dan pembebanan pajak. HS code untuk kapulaga adalah 090821.
Indonesia memiliki sejarah panjang dalam mengekspor kapulaga ke berbagai negara, termasuk India, Amerika Serikat, dan Eropa. Kapulaga Ekspor telah menjadi salah satu komoditas ekspor utama Indonesia yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.
Nilai Ekspor Kapulaga
Nilai ekspor kapulaga Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Produksi kapulaga yang melimpah dan permintaan yang terus bertambah membuat kapulaga menjadi salah satu komoditas ekspor yang menguntungkan bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia juga telah aktif dalam mengembangkan strategi ekspor kapulaga untuk meningkatkan nilai ekspor dan manfaat ekonomi bagi negara.
Cara Mengolah Kapulaga untuk Diekspor
Kapulaga adalah salah satu rempah-rempah yang sangat berharga dan memiliki potensi besar untuk diekspor dari Indonesia. Untuk memastikan kapulaga siap untuk diekspor dengan kualitas terbaik, diperlukan beberapa tahapan dalam proses pengolahan yang memenuhi standar internasional. Berikut ini adalah penjelasan tentang cara mengolah kapulaga untuk diekspor:
Pemilihan Kapulaga yang Berkualitas Tinggi
Langkah pertama jual kapulaga ke luar negeri dalam mengolah kapulaga untuk ekspor adalah memilih kapulaga yang berkualitas tinggi. Kapulaga berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri seperti warna merata, aroma yang kuat, dan tekstur yang kering. Pemilihan yang cermat akan memastikan bahwa produk yang diekspor memiliki daya saing di pasar internasional.
Pemanenan Kapulaga Ekspor yang Tepat
Kapulaga harus dipanen pada saat yang tepat untuk memastikan kualitasnya. Biasanya, kapulaga dipanen ketika kapsul sudah matang dan berubah warna menjadi coklat. Pemanenan yang tepat waktu akan menghasilkan kapulaga dengan rasa dan aroma yang optimal.
Pengeringan Kapulaga
Setelah dipanen, kapulaga perlu diolah lebih lanjut dengan cara pengeringan. Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam kapulaga, sehingga jual kapulaga ke luar negeri dapat disimpan lebih lama tanpa mengalami kerusakan. Kapulaga yang kering juga lebih mudah dalam proses pengemasan dan pengiriman. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering khusus.
Cara Pengemasan Kapulaga Ekspor yang Higienis
Pengemasan kapulaga harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan higienis. Kapulaga yang akan diekspor harus ditempatkan dalam kemasan yang bersih dan tahan air. Kemasan yang rapat akan membantu menjaga kelembaban dan kualitas kapulaga. Selain itu, pastikan bahwa kemasan mengikuti regulasi dan standar internasional yang berlaku.
Labeling ekspor kapulaga yang Sesuai
Setiap kemasan kapulaga yang diekspor harus dilengkapi dengan label yang sesuai. Label harus mencantumkan informasi penting seperti nama produk, asal produk, berat bersih, tanggal kadaluarsa (jika berlaku), dan informasi lain yang diperlukan sesuai dengan regulasi negara tujuan.
Penyimpanan yang Tepat
Setelah kapulaga dikemas dengan baik, pastikan untuk menyimpannya di tempat yang kering dan sejuk. Suhu dan kelembaban yang stabil akan membantu menjaga kualitas kapulaga selama proses pengiriman dan penyimpanan sebelum jual kapulaga ke luar negeri sampai di pasar tujuan.
Cara Ekspor Kapulaga dari Indonesia Ke Luar Negeri
Ekspor kapulaga adalah proses penting dalam memanfaatkan potensi rempah-rempah yang bernilai tinggi ini dari Indonesia ke pasar internasional. Kapulaga Indonesia terkenal karena kualitasnya yang unggul dan menjadi salah satu komoditas ekspor yang potensial. Di bawah ini, akan dijelaskan secara rinci cara ekspor kapulaga dari Indonesia:
- Identifikasi Pasar Tujuan
Langkah awal dalam proses ekspor kapulaga adalah mengidentifikasi pasar tujuan. Anda perlu melakukan penelitian pasar untuk menentukan negara atau wilayah mana yang memiliki permintaan tinggi terhadap kapulaga. Faktor seperti kebijakan perdagangan, regulasi, dan potensi pasar harus dipertimbangkan dengan baik.
- Memenuhi Persyaratan Hukum dan Regulasi
Sebelum memulai ekspor, pastikan untuk memahami persyaratan hukum dan regulasi ekspor kapulaga baik di Indonesia maupun di negara tujuan. Ini termasuk perizinan ekspor, aturan fumigasi (jika diperlukan), dan persyaratan sanitasi.
- Pengemasan yang Tepat
Pengemasan yang benar adalah kunci untuk menjaga kualitas kapulaga selama pengiriman. Kapulaga harus dikemas dalam wadah yang bersih, tahan air, dan kedap udara. Kemasan yang baik akan membantu mencegah kerusakan dan kontaminasi selama transportasi.
- Pemilihan Jalur Distribusi
Anda perlu memilih jalur distribusi yang paling sesuai dengan jenis kapulaga yang akan diekspor. Misalnya, kapulaga segar memerlukan jalur distribusi ekspor kapulaga yang lebih cepat dan dingin daripada kapulaga kering. Pilih mitra logistik yang terpercaya yang memiliki pengalaman dalam mengelola ekspor produk pertanian.
- Menentukan Metode Pengiriman ekspor kapulaga
Metode pengiriman yang paling umum untuk kapulaga adalah melalui udara atau laut. Keputusan ini akan dipengaruhi oleh jarak, volume, dan ketentuan waktu. Pastikan untuk memilih metode yang paling ekonomis dan efisien untuk produk Anda.
- Penyusunan Dokumen Ekspor
Dokumen ekspor adalah bagian penting dari proses ekspor kapulaga. Dokumen yang umumnya diperlukan termasuk faktur komersial, surat keterangan asal (Certificate of Origin), sertifikat fumigasi (jika diperlukan), dan dokumen yang sesuai dengan regulasi negara tujuan.
- Pemeriksaan Kualitas
Sebelum kapulaga dikirim, pastikan untuk melakukan pemeriksaan kualitas yang ketat. Ini akan memastikan bahwa produk yang diekspor sesuai dengan standar internasional dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
- Penyusunan Kontrak dan Pembayaran
Pastikan Anda memiliki kontrak yang jelas dengan pembeli yang mencakup semua persyaratan, termasuk harga ekspor kapulaga, kuantitas, tanggal pengiriman, dan persyaratan pembayaran. Pengaturan pembayaran harus dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
- Proses Pemuatan dan Pengiriman
Kapulaga harus dimuat dengan hati-hati ke dalam wadah atau kontainer sesuai dengan metode pengiriman yang telah dipilih. Pastikan pengiriman sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
- Pelacakan dan Pelaporan jual kapulaga ke luar negeri
Selama proses pengiriman, penting untuk melacak status pengiriman secara teratur dan melaporkan perkembangannya kepada pemangku kepentingan, termasuk pembeli.
- Pemeriksaan di Pintu Masuk Negara Tujuan
Saat kapulaga tiba di negara tujuan, barang dapat diperiksa oleh otoritas karantina atau pihak berwenang setempat. Pastikan semua dokumen ekspor lengkap dan sesuai untuk memastikan kelancaran proses ini.
- Pemasaran Produk Kapulaga Ekspor
Setelah kapulaga sampai di pasar tujuan, promosikan produk Anda dengan efektif. Bangun jaringan distributor dan pelanggan potensial, dan berikan dukungan pemasaran yang diperlukan.
Mengikuti langkah-langkah ini akan membantu Anda mengelola proses ekspor kapulaga dengan lebih efisien dan memastikan produk Anda mencapai pasar internasional dengan sukses. Dengan perhatian pada kualitas, regulasi, dan strategi pemasaran yang baik, kapulaga Indonesia dapat bersaing dengan baik di pasar global.
Syarat Ekspor Kapulaga dari Indonesia
Ekspor kapulaga adalah kegiatan perdagangan internasional yang melibatkan pengiriman kapulaga dari Indonesia ke pasar internasional. Untuk memastikan bahwa ekspor kapulaga berjalan lancar dan memenuhi standar internasional, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Berikut adalah penjelasan tentang syarat-syarat ekspor kapulaga dari Indonesia:
- Perizinan Ekspor
Salah satu syarat utama dalam ekspor kapulaga adalah perizinan ekspor. Para eksportir harus memperoleh izin ekspor dari pihak berwenang, seperti Kementerian Perdagangan Indonesia. Izin ini berfungsi untuk mengawasi dan mengatur ekspor kapulaga serta memastikan bahwa kapulaga yang diekspor memenuhi standar kualitas dan persyaratan perdagangan internasional.
- Registrasi Eksportir jual kapulaga ke luar negeri
Eksportir kapulaga harus terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapulaga yang akan diekspor memenuhi persyaratan keamanan pangan dan kesehatan yang berlaku.
- Persyaratan Fumigasi kapulaga ekspor
Kapulaga yang diekspor harus menjalani proses fumigasi atau perlakuan lainnya yang sesuai dengan persyaratan negara tujuan. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan hama dan mengurangi risiko penyebaran hama ke negara tujuan.
- Sertifikat Asal (Certificate of Origin)
Sertifikat asal adalah dokumen yang membuktikan bahwa kapulaga yang akan diekspor berasal dari Indonesia. Dokumen ini diperlukan dalam proses pabean di negara tujuan dan dapat dikeluarkan oleh kamar dagang atau pemerintah.
- Standar Kualitas dan Keamanan
Kapulaga yang diekspor harus memenuhi standar kualitas dan keamanan yang berlaku di Indonesia dan negara tujuan. Ini mencakup persyaratan terkait kadar air, kebersihan, dan ketidakadanya kontaminasi. Pastikan kapulaga telah melewati pemeriksaan kualitas sebelum diekspor.
Dokumen Kelengkapan Ekspor Kapulaga
Dokumen kelengkapan ekspor adalah bagian krusial dalam proses ekspor kapulaga dari Indonesia. Dokumen-dokumen ini memainkan peran penting dalam pengaturan, pengawasan, dan pelacakan kapulaga selama perjalanan dari Indonesia ke negara tujuan. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa dokumen kelengkapan ekspor kapulaga yang perlu disiapkan dengan teliti:
1. Faktur Komersial (Commercial Invoice)
Faktur komersial adalah dokumen utama yang mencantumkan informasi tentang transaksi perdagangan. Ini termasuk rincian pembeli dan penjual, deskripsi kapulaga, jumlah, harga, nilai total, dan kondisi pembayaran. Invoice Ekspor Kapulaga ini digunakan untuk keperluan bea cukai, perhitungan pajak, dan pelacakan transaksi.
2. Surat Jaminan Kualitas (Quality Assurance Letter)
Dalam beberapa kasus, terutama jika kapulaga akan diekspor dalam jumlah besar atau kepada pelanggan yang memerlukan jaminan kualitas, surat jaminan kualitas jual kapulaga ke luar negeri dapat diperlukan. Dokumen ini menjamin bahwa kapulaga memenuhi standar kualitas yang ditentukan dan bebas dari kontaminasi.
3. Packing List Ekspor Kapulaga
Packing list adalah daftar lengkap barang yang diikat bersama dalam pengiriman kapulaga. Ini mencakup informasi tentang jenis kemasan, jumlah karton, dan berat bersih dan bruto kapulaga di setiap kemasan. Dokumen ini membantu otoritas pelabuhan atau bea cukai saat memeriksa pengiriman.
4. Sertifikat Asal Kapulaga Ekspor (Certificate of Origin)
Sertifikat asal adalah dokumen yang membuktikan bahwa kapulaga berasal dari Indonesia. Dokumen ini diperlukan dalam proses pabean di negara tujuan dan bisa dikeluarkan oleh kamar dagang atau pemerintah.
5. Dokumen Pengiriman (Bill of Lading atau Airway Bill)
Dokumen pengiriman seperti Bill of Lading (untuk pengiriman laut) atau Airway Bill (untuk pengiriman udara) adalah bukti kepemilikan kapulaga selama pengiriman. Dokumen ini mencantumkan rincian pengirim, penerima, dan rute pengiriman.
6. Dokumen Karantina (Phytosanitary Certificate)
Dokumen karantina diperlukan untuk membuktikan bahwa kapulaga bebas dari hama dan penyakit yang dapat membahayakan tanaman dan tumbuhan di negara tujuan. Pemeriksaan karantina biasanya dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian di Indonesia.
7. Dokumen Ekspor Kapulaga Lainnya
Selain dokumen-dokumen utama di atas, ada dokumen-dokumen tambahan yang mungkin diperlukan tergantung pada negara tujuan dan persyaratan khususnya. Ini bisa termasuk sertifikat fumigasi, izin ekspor, dokumen keamanan makanan, atau dokumen lain yang diperlukan oleh pihak berwenang di negara tujuan.
8. Dokumen Pembayaran
Dokumen kelengkapan ekspor juga mencakup dokumen pembayaran ekspor kapulaga, seperti surat kredit berdokumen, yang berisi perjanjian pembayaran antara eksportir dan importir.
Jenis Kapulaga yang Biasa Diekspor
Kapulaga Hijau (Green Cardamom): Jenis kapulaga ekspor ini adalah yang paling umum dan paling sering diekspor. Kapulaga hijau memiliki aroma manis dan segar dengan sedikit sentuhan citrus. Biasanya digunakan dalam masakan India, kue-kue, dan minuman seperti teh masala. Kapulaga hijau ini sering diekspor dari India.
Kapulaga Hitam (Black Cardamom): Kapulaga hitam memiliki aroma yang lebih kuat dan beraroma kayu dibandingkan dengan kapulaga hijau. Ini biasanya digunakan dalam masakan India Utara, khususnya dalam kari dan hidangan berlemak. Kapulaga hitam banyak diekspor dari Nepal dan India.
Kapulaga Putih (White Cardamom): Kapulaga putih ekspor adalah variasi yang lebih langka. Bijinya telah dikupas dari kulitnya, yang menghasilkan biji berwarna putih. Aromanya lebih ringan dibandingkan dengan kapulaga hijau, dan jual kapulaga ke luar negeri sering digunakan dalam hidangan penutup dan kue-kue. Kapulaga putih biasanya diekspor dari Guatemala.
Kegunaan Kapulaga Ekspor di Luar Negeri
Kapulaga, rempah-rempah yang tumbuh terutama di daerah tropis seperti India, Sri Lanka, dan Guatemala, memiliki beragam kegunaan di luar negeri yang sangat berharga. Di sini, kita akan membahas beberapa dari kegunaan utama kapulaga yang telah meraih pengakuan internasional:
Kuliner Internasional: Kapulaga adalah salah satu rempah-rempah paling berharga dalam kuliner internasional. Dalam masakan Timur Tengah, kapulaga sering digunakan untuk memberikan rasa unik pada hidangan seperti pilaf dan saus. Di India, kapulaga hijau digunakan dalam berbagai hidangan tradisional seperti kari, teh masala, dan berbagai makanan penutup. Rempah ini juga digunakan dalam masakan Eropa dalam hidangan seperti kue-kue dan hidangan penutup.
Industri Minuman: Ekspor Kapulaga digunakan secara luas dalam industri minuman. Di beberapa negara Eropa dan Amerika, kapulaga digunakan sebagai bahan penting dalam pembuatan gin. Selain itu, rempah ini sering ditambahkan ke berbagai minuman seperti teh herbal, koktail, dan kopi untuk memberikan aroma dan rasa yang unik.
Obat-Obatan dan Pengobatan Tradisional: Kapulaga ekspor telah digunakan secara tradisional dalam berbagai sistem pengobatan seperti Ayurveda di India dan pengobatan tradisional Cina. Di luar negeri, kapulaga juga digunakan dalam industri farmasi untuk menciptakan obat-obatan yang mengatasi masalah pencernaan dan gangguan pernapasan.
Industri Kosmetik dan Parfum: Aroma kapulaga yang khas digunakan dalam industri kosmetik dan parfum. Ini digunakan dalam pembuatan sabun, lotion, dan parfum untuk memberikan aroma yang segar dan eksotis.
Manufaktur Rokok dan Tembakau: Beberapa merek rokok dan tembakau tambahan mengandung kapulaga ekspor sebagai bahan tambahan untuk memberikan rasa yang berbeda dan aroma yang menarik.
Industri Permen dan Makanan Ringan: Kapulaga juga digunakan dalam pembuatan permen, permen karet, dan makanan ringan untuk memberikan cita rasa unik yang diinginkan oleh konsumen.
Kegunaan ekspor kapulaga di luar negeri mencerminkan keragaman budaya kuliner dan aplikasi industri yang melibatkan rempah-rempah ini. Keunikan rasa dan aroma kapulaga membuatnya menjadi komoditas berharga yang sangat dicari di pasar internasional.
Negara Tujuan Ekspor Kapulaga dari Indonesia
Indonesia merupakan salah satu produsen kapulaga terbesar di dunia, dan komoditas ini memiliki beragam negara tujuan ekspor. Kapulaga Indonesia memiliki kualitas yang sangat dihargai di pasar internasional. Berikut adalah beberapa negara tujuan ekspor kapulaga dari Indonesia:
India: Meskipun India adalah produsen kapulaga terbesar di dunia, mereka juga mengimpor kapulaga dari Indonesia. Kapulaga Indonesia sering digunakan dalam industri makanan dan minuman India, terutama dalam pembuatan teh masala, kari, dan berbagai hidangan tradisional.
Arab Saudi: Arab Saudi adalah salah satu negara yang menjadi tujuan ekspor kapulaga Indonesia. Kapulaga digunakan secara luas dalam masakan Arab, terutama dalam hidangan seperti pilaf, kurma, dan kari.
Uni Emirat Arab (UEA): UEA adalah pasar penting bagi kapulaga Indonesia. Kapulaga digunakan dalam masakan tradisional UEA, seperti hidangan berbahan dasar daging dan nasi, serta dalam minuman seperti kopi Arab.
Amerika Serikat: Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan ekspor kapulaga dari Indonesia, terutama untuk digunakan dalam industri makanan dan minuman. Kapulaga sering digunakan dalam pembuatan koktail, kue-kue, dan makanan penutup.
Eropa: Kapulaga Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di Eropa, termasuk Inggris, Jerman, dan Belanda. Kapulaga digunakan dalam berbagai hidangan Eropa, termasuk kue, saus, dan minuman.
Jepang: Jepang adalah pasar yang semakin penting bagi kapulaga Indonesia. Kapulaga digunakan dalam beberapa hidangan Jepang, terutama dalam makanan penutup dan minuman seperti teh.
Kanada: Kapulaga Indonesia juga diekspor ke Kanada, di mana rempah ini digunakan dalam industri makanan dan minuman.
Harga Kapulaga Ekspor
Saat ini, harga kapulaga kering di pasar cukup tinggi, yaitu Rp 83 ribu per kilogram, yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya yang berkisar antara Rp 40 hingga Rp 60 ribu per kilogram.
Petani di Garut umumnya menanam untuk ekspor kapulaga di bawah naungan tanaman tahunan seperti albasia atau pisang. Dalam satu panen, lahan seluas 200 tumbak atau 3.000 meter persegi dapat menghasilkan 50-75 kilogram kapulaga kering, dan panen dapat dilakukan hingga tiga kali dalam setahun.
Menurut Saroh, dengan memberikan pupuk urea dan ZA secara teratur, serta menjaga tanah dari pertumbuhan gulma, tanaman kapulaga akan terus berbuah. Panen dapat dilakukan sekitar tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan September, Januari, dan Mei.
Di sisi lain, pedagang rempah besar di Garut, Ilan, mengungkapkan kegembiraannya atas perkembangan kapulaga di kota tersebut. Kapulaga terbukti menguntungkan dan mudah dijual. Selama musim panen, gudangnya dapat menampung hingga satu ton kapulaga per hari. Kapulaga ini tidak hanya diminati oleh pengepul, tetapi juga langsung diambil oleh industri jamu dan obat di dalam negeri dan diekspor ke beberapa negara seperti Timur Tengah, Mesir, dan India.
Pengembangan ekspor kapulaga sebagai tanaman obat yang berpotensi untuk diekspor merupakan langkah yang tepat. Kapulaga memiliki kandungan zat aktif dan minyak atsiri, serta memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk melancarkan sirkulasi darah, menurunkan kolesterol, mencegah kanker, dan lain sebagainya.
Kementerian Pertanian mendukung penuh pengembangan kapulaga dengan harapan dapat memenuhi permintaan ekspor dari negara-negara seperti Timur Tengah, Mesir, dan India.
Produksi kapulaga terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 15,05 persen. Pada periode tahun 2012 hingga 2017, produksi kapulaga terus meningkat dari 42.973 ton menjadi 90.787 ton. Volume ekspor juga mengalami pertumbuhan sebesar 7.961 ton pada tahun 2012 hingga 6.245 ton pada tahun 2015. Kapulaga termasuk dalam keluarga jahe-jahean atau zingiberaceae dan memerlukan pemeliharaan yang baik untuk hasil yang maksimal.
Ditjen Hortikultura akan mengoptimalkan program Kampung Tanaman Obat dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah kapulaga. Hal ini bertujuan untuk memenuhi standar kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh perusahaan eksportir.
Yunita Gunawanto, Direktur CV Suwarna Indosemesta, mengungkapkan bahwa nilai ekspor kapulaga putih saat ini mencapai Rp 1,5 miliar.
Hari ini, kami berhasil mengekspor 2 kontainer dengan total berat 25 ton. Harga ekspor per kontainer mencapai 750 juta Rupiah karena harga per kilogramnya mencapai 60 ribu Rupiah.
“Di seluruh Kampung Tanaman Obat di Indonesia, terdapat sekitar 450 hektare lahan pertanian kapulaga. Kami berencana untuk mengundang para eksportir ke kampung-kampung ini dan menyelenggarakan berbagai workshop bagi para petani. Tujuannya adalah untuk membentuk kemitraan dengan petani kapulaga di Indonesia sebagai pihak yang akan mengambil hasil produksi dari mereka,” kata Bambang.
Demikianlah pembahasan Cara ekspor Kapulaga Ke Luar Negeri dan Harga jualnya.