Cara Ekspor Udang Ke Luar Negeri Harga Jual Tinggi

Ekspor Udang dari Indonesia menurut Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, saat ini berada di peringkat ketiga terbesar secara global, setelah Ekuador dan India. Meskipun demikian, pangsa jual udang ke luar negeri dari pasar Indonesia masih terbilang kecil, hanya sekitar 6%. Oleh karena itu, dia berharap Indonesia dapat lebih memanfaatkan peluang dalam industri ekspor udang.

“Kita seharusnya dapat mengoptimalkan peluang besar dalam industri jual udang ke luar negeri ini. Jika budidaya udang berhasil, kita berharap target ekspor komoditas udang senilai US$4,3 miliar pada tahun 2024 dapat tercapai,” kata Ma’ruf saat berbicara dalam acara Panen Raya Siklus 1 Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK).

Ma’ruf juga menyoroti potensi nilai ekonomi yang tinggi dalam budidaya udang. Dia mencatat bahwa ekspor udang dari Januari hingga April 2023 telah memberikan kontribusi signifikan, mencapai 32,5% dari total ekspor produk perikanan Indonesia.

Oleh karena itu, Wapres Ma’ruf menyatakan bahwa diperlukan kerja keras dan tekad kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri dan ekspor udang. “Perlu penguatan dalam aspek hulu dan hilir,” katanya.

Dalam hal aspek hulu, dia menjelaskan bahwa pemerintah menghadapi tantangan dalam pembangunan tempat pembenihan yang memiliki kapasitas dan mutu unggul untuk menghasilkan benih berkualitas, serta dalam pembangunan tambak berbasis kawasan untuk meningkatkan produksi.

Peluang Bisnis Ekspor Udang

Seorang peternak udang, yaitu Mayang beralih ke industri budidaya udang Vaname, yang telah menjadi primadona dalam industri udang di Indonesia selama 10 tahun terakhir. Dia telah mempelajari seluk-beluk budidaya udang ini dengan cermat, termasuk penggunaan herbal sebagai suplemen pakan udang untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit virus bintik putih yang sering mewabah.

Mayang telah menyewa dua petak tambak dengan ukuran masing-masing 3.000 dan 2.500 meter persegi di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Dia telah melakukan semua persiapan yang diperlukan dan menaburkan bibit udang Vaname dengan pola budidaya intensif. Harga ekspor udang saat ini sedang menguntungkan, meskipun ada risiko penyakit.

Namun, untuk jual udang ke luar negeri Mayang telah memberikan pakan udang dengan campuran herbal yang telah terbukti memberikan hasil positif. Dia berencana untuk melakukan panen perdana sekitar bulan September setelah udang tumbuh selama tiga bulan di tambaknya.

Jika semuanya berjalan lancar, Mayang bisa menghasilkan antara lima hingga enam ton udang dengan harga rata-rata Rp55 ribu per kilogram di tambaknya, yang berarti dia bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp275 hingga 330 juta. Ini berarti dari ekspor udang dia akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp120 hingga 150 juta.

Adi Handoyo, seorang pengusaha yang memiliki tambak udang di Lampung Timur dan Jawa Timur, mengatakan bahwa produk udang Vaname dan Windu yang dia hasilkan aman dan sebagian besar diekspor. Pasarnya mencakup Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat. Harga udang sedikit terkoreksi, tetapi pengiriman tetap lancar.

Di platform e-commerce di Jakarta, harga udang Vaname beku saat ini sekitar Rp110.000 per kilogram. Namun, di tingkat pengusaha tambak di Lampung, pedagang pengumpul ekspor udang membeli dengan harga rata-rata Rp55 ribu per kilogram. Udang Windu memiliki harga lebih tinggi sekitar 30 persen karena ukurannya lebih besar dan penampilannya lebih menarik.

Walaupun harga udang Windu lebih tinggi, budidayanya lebih menuntut dan memerlukan modal yang lebih besar dibandingkan dengan budidaya udang Vaname. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah kebutuhan akan pakan berkualitas tinggi.

Udang Windu memerlukan pakan dengan kandungan protein yang lebih tinggi, sedangkan udang Vaname lebih efisien dalam penggunaan pakan. Oleh karena itu, proses jual udang ke luar negeri, pengusaha tambak lebih banyak beralih ke budidaya udang Vaname.

Loading...

Dari ekspor udang untuk total produksi udang nasional pada tahun 2019 yang mencapai 520 ribu ton, udang Vaname menyumbang 65 persen, sementara udang Windu menyumbang 20 persen. Produk udang ini menjadi bagian penting dari ekspor hasil perikanan Indonesia pada tahun 2019, dengan kontribusi sekitar 39 persen (USD1,6 miliar) dari total ekspor perikanan yang mencapai USD4,1 miliar. Permintaan global terhadap udang terus tumbuh sekitar 6 hingga 7 persen per tahun, yang juga mendorong peningkatan produksi nasional.

Meskipun terkena dampak pandemi COVID-19, permintaan terhadap udang tetap kuat. Produk perikanan premium seperti lobster, ikan baronang, kerapu, dan ikan salmon lebih terpengaruh karena biasanya disajikan di restoran mewah yang mengalami penurunan pelanggan selama pandemi. Namun, permintaan untuk konsumsi rumahan tidak begitu terpengaruh.

Kementerian Kelautan dan Perikanan tetap berupaya untuk meningkatkan produksi udang, dengan target mencapai 600 ribu ton pada tahun 2020. Investasi dalam jual udang ke luar negeri terus berkembang, dan sektor perikanan khususnya ekspor udang mengalami pertumbuhan positif meskipun dampak pandemi. Udang tetap menjadi salah satu motor penggerak utama ekspor perikanan Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam industri perikanan, termasuk ekspor udang. Udang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia yang diminati oleh pasar internasional. Di dalam artikel ini, kita akan membahas perusahaan ekspor udang terbesar di Indonesia, ekspor udang ke Malaysia, ekspor udang air tawar, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ekspor udang Indonesia ke Jepang, dan ekspor udang ke Singapura.

Perusahaan Ekspor Udang Terbesar di Indonesia

Industri ekspor udang di Indonesia didukung oleh berbagai perusahaan besar yang memiliki peran penting dalam menjalankan bisnis ini. Salah satu perusahaan ekspor udang terbesar di Indonesia adalah PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CP Indonesia). Perusahaan ini dikenal sebagai pemimpin dalam industri perikanan di Indonesia dan telah menjalankan operasinya selama puluhan tahun. CP Indonesia memiliki fasilitas budidaya udang yang modern dan terintegrasi secara vertikal, mulai dari pembenihan hingga pengolahan produk udang siap ekspor. Keberhasilan perusahaan seperti CP Indonesia mencerminkan kualitas udang Indonesia yang diakui oleh pasar internasional.

Ekspor Udang ke Malaysia

Malaysia adalah salah satu pasar utama untuk ekspor udang Indonesia. Hubungan dagang antara Indonesia dan Malaysia telah menguntungkan kedua negara dalam hal pertukaran produk perikanan, termasuk udang. Udang Indonesia yang diekspor ke Malaysia biasanya mencakup berbagai jenis, seperti udang vannamei, udang windu, dan udang galah. Malaysia memiliki permintaan yang stabil untuk udang segar maupun olahan, dan Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pasar Malaysia yang terus berkembang.

Ekspor Udang Air Tawar

Selain udang laut, Indonesia juga memiliki potensi ekspor udang air tawar yang cukup besar. Udang air tawar, seperti udang tawar, udang sungai, dan udang windu air tawar, menjadi pilihan menarik bagi pasar internasional. Beberapa negara tujuan ekspor utama untuk udang air tawar Indonesia meliputi Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa. Peningkatan produksi dan kualitas udang air tawar Indonesia menjadi faktor penting dalam memperluas pangsa pasar ini.

Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Ekspor Udang Indonesia ke Jepang

Ekspor udang Indonesia ke Jepang memiliki potensi besar, tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi volume ekspor ini. Salah satu faktor utama adalah regulasi dan standar keamanan pangan yang ketat di Jepang. Indonesia harus memastikan bahwa produk udangnya memenuhi semua persyaratan kualitas dan keamanan yang diperlukan oleh otoritas Jepang. Selain itu, fluktuasi harga dan persaingan dengan negara-negara penghasil udang lainnya juga dapat memengaruhi ekspor udang Indonesia ke Jepang. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas produk dan menjaga harga yang kompetitif untuk tetap bersaing di pasar Jepang.

Cara Mengelola Udang Untuk Diekspor

Cara mengelola udang hidup untuk diekspor merupakan proses penting dalam industri perikanan internasional. Berikut adalah penjelasan yang tidak plagiat tentang cara mengelola udang hidup untuk diekspor:

Pemilihan Udang Berkualitas Tinggi: Tahap awal dalam pengelolaan udang hidup adalah memilih udang yang berkualitas tinggi. Ini melibatkan pemilihan udang yang sehat, aktif, dan bebas dari kerusakan fisik atau penyakit. Udang yang dipilih harus memiliki ukuran yang sesuai dengan persyaratan pasar ekspor.

Penanganan ekspor udang yang Lembut: Setelah dipilih, udang harus ditangani dengan lembut untuk menghindari stres dan cedera pada udang. Hal ini melibatkan proses pemindahan yang hati-hati dari tempat penangkapan ke fasilitas pengolahan.

Kontrol Kualitas Air: Udang hidup sangat peka terhadap kualitas air. Oleh karena itu, air di dalam wadah atau kolam tempat udang disimpan harus dipantau dan dijaga agar tetap bersih dan sesuai dengan kondisi hidup udang. Parameter jual udang ke luar negeri seperti suhu, salinitas, dan kadar oksigen harus diawasi secara teratur.

Pemberian Pakan: Untuk menjaga kondisi udang, perlu memberikan pakan yang sesuai. Pemberian pakan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan udang mendapatkan nutrisi yang cukup.

Pemisahan Ukuran: Jika udang yang akan diekspor memiliki ukuran yang beragam, penting untuk memisahkan udang berdasarkan ukuran. Ini membantu dalam manajemen populasi dan memungkinkan udang tumbuh dengan lebih baik.

Pemantauan Kesehatan: Sistem pemantauan kesehatan ekspor udang harus diterapkan untuk mendeteksi dan mengatasi penyakit atau infeksi yang mungkin muncul di antara udang. Tindakan pencegahan dan pengobatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi ahli.

Pengemasan jual udang ke luar negeri yang Sesuai: Udang hidup yang akan diekspor harus dikemas dalam wadah atau kemasan yang sesuai. Ini biasanya melibatkan penggunaan kantong plastik atau wadah berisi air yang memungkinkan udang untuk bernapas dan menjaga suhu serta kelembaban yang sesuai selama pengiriman.

Cara Ekspor Udang Ke Luar Negeri

Sebagai seorang pakar dalam industri udang, saya akan memandu Anda melalui langkah-langkah yang diperlukan untuk sukses dalam bisnis ekspor udang. Inilah panduan langkah demi langkah yang akan membantu Anda meraih kesuksesan dalam bisnis ekspor udang Anda:

  1. Identifikasi Pasar Tujuan
    Sebelum Anda memulai ekspor udang, identifikasi pasar tujuan Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti permintaan, persyaratan sanitasi, regulasi impor, dan persaingan di pasar tersebut. Ini akan membantu Anda menentukan apakah pasar tersebut layak untuk ekspor udang Anda.
  2. Pilih Jenis Udang yang Akan Diekspor
    Ada berbagai jenis udang yang dapat diekspor, seperti udang vannamei, udang windu, udang lobster, dan lainnya. Pilih jenis udang yang sesuai dengan kebutuhan pasar tujuan Anda dan yang dapat diproduksi dengan efisien.
  3. Penuhi Persyaratan Hukum jual udang ke luar negeri dan Regulasi
    Pastikan Anda memahami dan mematuhi semua persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku baik di negaramu maupun di negara tujuan ekspor. Ini termasuk persyaratan sanitasi, izin ekspor, dan label produk.
  4. Kualitas Produk ekspor udang yang Tinggi
    Pastikan kualitas udang Anda sangat baik. Ini termasuk aspek seperti kesehatan udang, ukuran, rasa, dan penanganan yang benar. Kualitas produk yang tinggi akan membantu Anda memenangkan kepercayaan pelanggan di pasar internasional.
  5. Kemasan yang Profesional
    Investasikan dalam kemasan yang profesional dan sesuai dengan persyaratan ekspor. Kemasan yang baik akan melindungi produk Anda selama pengiriman dan memberikan kesan positif kepada pelangganmu.

Syarat Ekspor Udang Ke Luar Negeri

Syarat ekspor udang adalah seperangkat aturan dan persyaratan yang harus dipatuhi oleh produsen udang jika mereka ingin mengekspor produk udang mereka ke negara lain. Persyaratan ini dapat bervariasi antara negara-negara penerima ekspor, tetapi ada beberapa persyaratan umum yang sering diberlakukan. Di bawah ini adalah beberapa syarat ekspor udang yang umum:

Keamanan Pangan: Udang yang diekspor harus memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan pangan negara penerima ekspor. Ini melibatkan penggunaan bahan kimia, pestisida, dan obat-obatan yang aman, serta pemrosesan dan penanganan yang higienis.

Sertifikat Kesehatan: Produsen udang harus memperoleh sertifikat kesehatan ekspor udang dari otoritas kesehatan negara asal yang menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku.

Keberlanjutan jual udang ke luar negeri: Beberapa negara penerima ekspor memiliki persyaratan keberlanjutan yang ketat terkait dengan produksi udang ekspor. Produsen harus memastikan bahwa metode budidaya udang mereka tidak merusak lingkungan, seperti mangrove atau ekosistem perairan lainnya.

Identifikasi Produk: Udang yang diekspor harus diidentifikasi dengan jelas dan akurat, termasuk spesies udang yang tepat. Hal ini membantu mencegah penipuan dan memastikan bahwa produk sesuai dengan persyaratan perdagangan internasional.

Pengujian Residu: Beberapa negara memerlukan pengujian residu kimia pada udang ekspor untuk memastikan bahwa tidak ada tingkat residu berbahaya yang melebihi batas yang ditetapkan.

Pengendalian Penyakit: Produsen harus menjaga tingkat penyakit yang rendah dalam budidaya udang mereka dan mencegah penyebaran penyakit ke udang yang diekspor.

Labeling: Label pada kemasan udang ekspor harus mencantumkan informasi yang benar dan lengkap, termasuk nama produsen, tanggal kadaluwarsa, dan informasi nutrisi (jika diperlukan).

Dokumen Kelengkapan Ekspor Udang

Dokumen kelengkapan ekspor udang adalah sejumlah dokumen yang diperlukan dalam proses jual udang ke luar negeri dari suatu negara ke negara lain. Dokumen-dokumen ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses berjalan dengan lancar dan sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku. Berikut adalah beberapa dokumen yang biasanya diperlukan dalam ekspor udang:

Loading...

Invoice (Faktur): Invoice adalah dokumen yang berisi rincian tentang pengiriman udang, termasuk jumlah, jenis udang, harga, nilai total, dan informasi tentang pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi.

Packing List (Daftar Kemasan): Packing list ekspor udang adalah daftar detail tentang kemasan udang yang akan diekspor, seperti jenis kemasan, jumlah karton, berat bersih, berat kotor, dan dimensi kemasan.

Certificate of Origin (Sertifikat Asal): Dokumen ini menunjukkan negara asal udang yang diekspor. Ini penting karena beberapa negara memiliki peraturan impor yang berbeda untuk udang dari negara yang berbeda.

Phytosanitary Certificate ekspor udang (Sertifikat Fitosanitari): Sertifikat ini menyatakan bahwa udang yang diekspor telah diperiksa dan dinyatakan bebas dari hama dan penyakit yang dapat membahayakan tanaman atau hewan di negara tujuan.

Health Certificate (Sertifikat Kesehatan): Dokumen ini dikeluarkan oleh otoritas kesehatan hewan dan menunjukkan bahwa udang telah diuji dan aman untuk dikonsumsi manusia sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.

Bill of Lading (Konosemen): Bill of Lading ekspor udang adalah bukti kepemilikan dan pengiriman udang dari pihak pengekspor ke pihak penerima di negara tujuan. Ini juga berisi informasi tentang rute pengiriman dan kondisi pengiriman.

Certificate of Analysis jual udang ke luar negeri (Sertifikat Analisis): Dokumen ini berisi hasil uji laboratorium yang menunjukkan kualitas udang, termasuk kadar air, kadar garam, dan parameter lainnya yang relevan.

Export License (Izin Ekspor): Beberapa negara memerlukan izin ekspor khusus untuk produk perikanan, termasuk udang. Ini adalah dokumen yang dikeluarkan oleh otoritas pemerintah yang mengatur ekspor.

Customs Declaration (Deklarasi Bea Cukai): Dokumen ini digunakan untuk melaporkan barang yang akan diekspor kepada otoritas bea cukai negara tujuan dan membayar pajak atau bea cukai yang mungkin berlaku.

Insurance Certificate (Sertifikat Asuransi): Dokumen ini menunjukkan bahwa pengiriman udang telah diasuransikan untuk melindungi terhadap kerugian atau kerusakan selama pengiriman.

Jenis Udang Yang Biasa Diekspor

Jenis udang yang biasa diekspor dapat bervariasi tergantung pada negara asalnya dan tujuan ekspornya. Beberapa jenis udang yang sering diekspor secara internasional termasuk:

Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei): Untuk ekspor udang, jenis udang Vannamei adalah salah satu jenis udang yang paling umum diekspor di seluruh dunia. Udang ini memiliki daging yang lezat, tekstur yang renyah, dan ukuran yang seragam. Mereka sering dibudidayakan secara komersial di banyak negara dan menjadi pilihan utama dalam industri perikanan udang.

Udang Black Tiger (Penaeus monodon): Udang Black Tiger adalah jenis udang besar yang memiliki warna kulit yang gelap dengan garis-garis atau bintik-bintik berwarna kontras. Mereka memiliki rasa yang kuat dan daging yang lezat. Udang Black Tiger juga sering diekspor, terutama dari negara-negara di Asia Tenggara.

Udang Argentina (Pleoticus muelleri): Udang Argentina adalah jenis udang yang sering diekspor dari perairan Argentina. Mereka sangat cocok untuk jual udang ke luar negeri memiliki ukuran sedang hingga besar dan biasanya digunakan dalam hidangan udang yang berbasis makanan laut.

Udang Matutuang (Metapenaeus ensis): Udang Matutuang adalah jenis udang yang umumnya diekspor dari Australia. Mereka memiliki ciri khas warna merah dan daging yang manis. Udang ini sering digunakan pada ekspor udang untuk digunakan dalam hidangan seperti udang goreng dan udang bakar.

Udang Macan (Penaeus japonicus): Udang Macan adalah jenis udang yang populer di pasar Asia. Mereka memiliki warna kulit yang cerah dan daging yang lezat. Udang ini sering digunakan dalam hidangan seperti tempura udang dan sushi.

Udang Pink Patagonia (Pleoticus muelleri): Udang Pink Patagonia adalah jenis udang yang diekspor dari perairan Patagonia di Amerika Selatan. Mereka memiliki warna pink yang khas dan daging yang manis. Udang ini sering digunakan dalam hidangan makanan laut.

Pemanfaatan Udang Ekspor DI Luar Negeri

Udang memiliki beragam kegunaan di luar negeri, terutama ekspor udang dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Berikut adalah penjelasan spesifik mengenai berbagai kegunaan udang di luar negeri:

Industri Makanan: Udang adalah bahan makanan yang sangat berharga di berbagai belahan dunia. Mereka digunakan dalam berbagai hidangan makanan laut, seperti udang goreng, udang bakar, udang saus padang, sushi, sashimi, dan banyak hidangan lainnya.

Udang juga digunakan dalam pembuatan saus seafood, kaldu, sup, dan berbagai produk makanan olahan, seperti krim udang dan keripik udang. Kegunaan utama jual udang ke luar negeridalam industri makanan adalah untuk memberikan rasa dan tekstur yang unik pada hidangan serta memenuhi permintaan konsumen akan makanan laut.

Industri Farmasi: Ekspor Udang juga memiliki peran penting dalam industri farmasi. Khususnya, kitogenin yang ditemukan dalam eksoskeleton udang digunakan dalam produksi kitosan, yang memiliki sejumlah aplikasi medis. Kitosan dapat digunakan dalam perawatan luka, pembalut luka, dan produk-produk farmasi lainnya. Selain itu, kitosan juga memiliki potensi sebagai bahan pembawa obat dalam formulasi obat-obatan.

Industri Kosmetik: Kitosan, yang diekstrak dari udang, juga digunakan dalam produk-produk kosmetik. Kitosan memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi, sehingga dapat digunakan dalam produk-produk perawatan kulit, seperti krim wajah, losion, dan masker wajah. Selain itu pada jual udang ke luar negeri, ekstrak udang juga dapat digunakan dalam produk-produk perawatan rambut dan kuku.

Pakan Ternak: Udang juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak, terutama pakan untuk ikan dan unggas. Udang merupakan sumber protein yang berkualitas tinggi dan juga mengandung nutrisi penting seperti asam amino, mineral, dan vitamin. Pemakaian udang dalam pakan ternak bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan hewan ternak.

Industri Minyak dan Bahan Bakar: Beberapa negara menggunakan udang ekspor untuk produksi biodiesel dan minyak laut. Minyak yang diekstrak dari udang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk pembuatan pelumas, minyak mesin, dan bahkan sebagai bahan baku dalam produksi biodiesel.

Industri Pertanian: Udang juga digunakan dalam pertanian sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik. Pupuk yang mengandung ekstrak udang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.

Negara Tujuan Ekspor Udang Dari Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara produsen utama udang di dunia dan memiliki sejumlah negara tujuan ekspor utama untuk produk perikanan ini. Berikut adalah penjelasan yang spesifik mengenai beberapa negara tujuan ekspor udang dari Indonesia:

Amerika Serikat: Amerika Serikat merupakan salah satu pasar utama bagi udang ekspor Indonesia. Udang Indonesia diekspor ke berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Udang ini digunakan dalam berbagai hidangan makanan laut seperti udang goreng, udang saus padang, dan sushi. Peningkatan kesadaran konsumen tentang keberlanjutan perikanan telah mendorong permintaan untuk udang yang diproduksi secara bertanggung jawab.

Jepang: Jepang adalah pasar penting untuk ekspor udang Indonesia. Udang yang diekspor ke Jepang sering digunakan dalam hidangan makanan Jepang seperti sushi, sashimi, dan tempura udang. Jepang juga menghargai kualitas udang dan memperhatikan aspek kebersihan dan keamanan produk ini.

Uni Eropa: Beberapa negara di Uni Eropa, seperti Prancis, Spanyol, dan Belanda, adalah tujuan ekspor udang dari Indonesia. Udang yang diekspor ke Uni Eropa harus memenuhi standar keamanan pangan yang ketat, dan keberlanjutan perikanan juga menjadi fokus utama.

Tiongkok: Tiongkok adalah salah satu negara tujuan ekspor udang Indonesia yang semakin penting. Pasar Tiongkok berkembang pesat, dan permintaan akan produk makanan laut, termasuk udang, terus meningkat. Ekspor udang ke Tiongkok mencakup berbagai jenis, seperti udang Vannamei dan Black Tiger.

Korea Selatan: Korea Selatan adalah negara tujuan ekspor udang yang semakin signifikan bagi Indonesia. Udang yang diekspor ke Korea Selatan digunakan dalam berbagai hidangan tradisional dan modern, seperti makanan laut panggang, udang saus pedas, dan sushi.

Australia: Australia adalah negara tetangga Indonesia dan juga menjadi salah satu negara tujuan ekspor utama untuk produk perikanan, termasuk udang. Udang yang diekspor ke Australia sering digunakan dalam hidangan makanan laut, seperti udang bakar, udang panggang, dan udang dalam saus.

Penting untuk dicatat bahwa jual udang ke luar negeri dari Indonesia harus mematuhi persyaratan peraturan dan persyaratan kebersihan dan keamanan yang berlaku di negara tujuan ekspor.

Harga Udang Ekspor di Luar Negeri

Isu penurunan harga udang menjadi perhatian utama pada tahun 2022, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Fenomena ini terutama mencuat pada paruh kedua tahun tersebut. Di Indonesia, harga udang mengalami fluktuasi sepanjang tahun, dengan pola yang berbeda di setiap kuartal.

Pada kuartal pertama ekspor udang (Januari hingga Maret), harga udang cenderung stabil dan bahkan mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya pada bulan Maret-April. Namun, perubahan signifikan terjadi pada bulan April ke Mei, di mana harga udang, terutama ukuran besar seperti size 30, mengalami penurunan drastis. Meskipun ada sedikit perbaikan saat memasuki bulan Juli, harga kembali anjlok di pertengahan September.

Loading...

Beberapa faktor menyebabkan penurunan harga udang ekspor, termasuk suplai yang berlebihan, terutama dari Ekuador, yang meningkatkan persaingan bagi Indonesia. Selain itu, penurunan permintaan udang dari Amerika Serikat (AS), salah satu tujuan ekspor utama Indonesia, juga berdampak negatif. AS mengalami resesi, mengurangi permintaan khususnya untuk udang berukuran besar.

Di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Aceh), harga udang mencapai puncak pada bulan Maret, menyusul penurunan pada awal Juni, dengan sedikit perbaikan di bulan Juli. Namun, harga kembali anjlok pada akhir September, terutama untuk ekspor udang ukuran besar (size 40 dan 70), sebelum perlahan meningkat menjelang akhir tahun.

Wilayah Sumatera Utara jual udang ke luar negeri mengalami tren serupa dengan Aceh. Harga udang positif pada awal 2022, mencapai puncaknya pada bulan April, dengan dua titik terendah harga udang pada medio Juni dan Oktober. Pada September-Oktober, harga udang dengan ukuran sedang (size 70) dan besar (size 40) memiliki selisih harga yang sangat tipis.

Di Jawa Barat, harga udang mengalami kenaikan ekspor udang konstan sejak awal tahun hingga mencapai puncaknya pada pertengahan April. Namun, harga anjlok hingga bulan Juni, dengan sedikit perbaikan di akhir Juni, dan titik terendahnya terjadi pada awal Juli. Setelah itu, harga berangsur membaik dan mengalami fluktuasi yang wajar hingga pertengahan September. Namun, pada bulan Oktober, harga udang kembali turun, terutama untuk ukuran sedang dan besar. Selisih harga antara ukuran 40, 70, dan 100 sangat tipis, menciptakan kondisi yang mengkhawatirkan.

Pada penghujung tahun 2022, harga udang membaik sedikit, terutama untuk ukuran sedang dan besar. Harga diprediksi akan terus meningkat secara perlahan hingga awal tahun 2023.

Situasi serupa terjadi di Jawa Tengah, di mana harga udang mengalami kenaikan pada awal tahun hingga mencapai puncak pada awal April. Harga di Jawa Tengah relatif lebih tinggi daripada beberapa daerah lainnya. Titik terendah harga udang terjadi pada minggu ketiga Juni, dengan sedikit perbaikan ekspor udang sepanjang kuartal tiga. Namun, di pertengahan September, harga kembali turun, dengan selisih harga yang tipis antara ukuran 40, 70, dan 100.

Harga udang berangsur membaik menuju akhir 2022 meskipun masih mengalami fluktuasi. Harga tetap dianggap rendah secara perbandingan tahun ke tahun dan belum memberikan keuntungan yang cukup bagi petambak.

Pada awal tahun, harga udang di Jawa Timur juga mengalami kenaikan yang positif, mencapai puncak pada pertengahan April dengan harga yang lebih tinggi, yaitu Rp56.000 untuk size 100, Rp73.000 untuk size 70, dan Rp94.000 untuk size 40.

Demikianlah pembahasan Cara Ekspor Udang Ke Luar Negeri dengan harga jual yang tinggi.

Bagikan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *